LONDON - Pepatah ‘besar pasak dari pada tiang’ mungkin tepat untuk menggambarkan kelangsungan hidup mayoritas tim F1 di musim lalu. Mereka kabarnya tidak memiliki keuangan yang sehat.
Adalah media Jerman, Auto Motor und Sport, Kamis (13/1/2011) yang melakukan analisa terhadap kekuatan finansial 12 tim yang berlaga di ajang balap mobil super cepat, musim lalu. Hasil dari analisa mereka memberikan jawaban yang mengejutkan.
Mayoritas kontestan Formula One diketahui memiliki modal yang pas-pasan, bahkan kekurangan untuk bisa membiayai kelangsungan tim dalam satu musim. Menurut catatan Auto Motor und Sport, tim promosi Hispania Racing Team (HRT) merupakan tim dengan modal paling kecil (40 juta euro) dan pengeluaran yang juga paling minim yakni 120 juta euro.
Tim lain yang juga memiliki dana minim adalah Virgin Racing (budget 60 juta euro dan pengeluaran 220 juta) dan Lotus (70 juta euro/240 juta). Sementara Williams, Force India dan Sauber berada di level menengah dengan hanya bermodalkan 80 juta euro. Sementara itu, Renault bahkan mengajukan syarat kepada pembalapnya (dalam hal ini Vitaly Petrov) untuk mencarikan sponsor untuk bisa bergabung dengan tim.
Dari ke-12 tim yang berpartisipasi, hanya empat tim yang dinyatakan sehat. Mereka adalah tim-tim elit seperti Ferrari, McLaren, Mercedes GP dan tim juara Red Bull Racing yang tercatat memiliki pengeluaran paling besar yakni 330 juta euro dalam setahun.
Menyikapi hal ini, Arturo Merzario, pembalap F1 asal Italia di era 70an berpikir, kompetisi F1 musim ini kembali seperti musim lalu, di mana kompetisi hanya diperuntukan sejumlah tim-tim elit dengan modal yang mumpuni.
“Sepertinya olahraga ini kembali ke era dimana kompetisi hanya diperuntukan untuk beberapa manufaktur,” papar dalam interview bersama La Republica.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar